Jumat, 19 September 2008

SYAIR MANTRA PENYIHIR

By. Mustadi

Kau titip sebuah syair mantra penyihir
Mulut yang komat kamit berhotbah dimimbar
Tinggi nada suara mu menggema di angkasa
Memecah hening kegelapan

Semangat mu menggebu-gebu
Seakan-akan membuat ku bangkit dari persemedian
Harapan ku kembali tumbuh dihadapan mu
Dan larut bersama sejuta keinginan tuk ku gapai

Apakah ini akhir dari kegelapan
Akankah ini sebuah jalan cahaya yang kau janjikan
Benarkah itu yang kau ucapkan
Atau mungkin memang aku yang tidak siuman

Wahai sang penyihir
Kau bungkam aku denangan mantramu
Hingga ku tak berdaya meski hanya tuk berkata
Lalu kau gerakan aku dengan keinginanmu

Nafsumu menggebu dalam syair mantramu
Yang terselimut dengan kain kafan indah untuk ku
Cahaya matahari pagi pun menjadi mendung pada hari ku
Kicauan burung bernyanyi pelan seakan ikut mengejek nasaib ku

Pertunjukan sandiwara barupun dimulai
Tangisanmu seakan menjadi ucapan belasungkawa
Namun, Dibelakang panggung ciptaan itu
Kau tersenyum melihat aku yang tak berdaya

Wahai sang penyihir
Hentikan semua bait mantra-mantra itu
Hentikan semua belenggu nafsu gila itu
Hentikan pertunjukan sandiwara itu

Berikanlah aku kewarasan dan harapan itu
Berikan aku cahaya matahari pagi itu
Berikan aku kebebasan dari belenggu itu
Berikan aku senyuman cinta sejati itu

Atau mungkin kuharus belajar mensyair dimimbar sama
Merubah bait syair mantra dengan do’a
Dan kurebut mimbar tahkta itu
Lalu kubenam panggung sandiwaramamu itu

Ya..Allah ya Tuhanku
Hanya engkaulah yang mengerti akan jalan takdirku
Karna kunya seorang pendo’a
Yang coba tuk merubah kutukan penyihir gila itu